Kadisdik Kutim Apresiasi SD dan SMP YPPSB Sabet Juara Lomba Mading Peradaban Islam

SANGATTA – Puncak peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren MBS Putri Kutai Timur dimeriahkan dengan pengumuman pemenang Lomba Majalah Dinding (Mading) Peradaban Islam, yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim pada Minggu (9/11).

Dalam lomba yang diikuti oleh 31 tim dari berbagai tingkatan pendidikan, SD dan SMP YPPSB berhasil meraih juara di masing-masing kategori. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, memberikan apresiasi tinggi atas prestasi ini. Menurutnya, keberhasilan para santri ini menunjukkan kreativitas, dedikasi, dan kecintaan mereka terhadap sejarah serta peradaban Islam.

Di kategori SD, SD YPPSB 3 meraih juara pertama dengan 284 poin melalui mading bertema negara Maroko. Juara kedua ditempati SD 010 dengan 281 poin yang mengangkat tema Jordania, sementara juara ketiga diraih SD 002 Sangatta Utara dengan 280 poin bertema Iran. Penilaian dilakukan berdasarkan kreativitas tampilan, kedalaman materi, dan kelengkapan informasi sejarah Islam.

Sementara itu, di tingkat SMP, SMP YPP SD berhasil meraih juara pertama dengan 277 poin melalui mading bertema Daulat Ayubiah (Dinasti Ayyubiyah). Juara kedua diraih SMPN 5 Sangatta Utara dengan 275 poin, dan juara ketiga ditempati SMPN 1 Sangatta Selatan dengan 274 poin. Lomba tingkat SMP menuntut peserta menampilkan pemahaman mendalam tentang perjalanan Daulah-Daulah Islamiyah, mulai dari Khulafa’ur Rasyidin hingga Khilafah Utsmaniyah di bawah Sultan Abdul Hamid II.

Direktur Pesantren MBS Putri, Ustazah Naila M Tazkiyyah, menjelaskan bahwa lomba mading tidak hanya menilai kreativitas, tetapi juga menjadi sarana memperdalam pengetahuan sejarah Islam para santri. “Tema untuk tingkat SD adalah negara-negara Islam dengan nuansa Islami, sedangkan tingkat SMP fokus pada Daulah-Daulah Islamiyah. Peserta dituntut menampilkan karya kreatif yang informatif sekaligus menarik,” jelasnya.

Mulyono menekankan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk menumbuhkan kecintaan santri terhadap ilmu pengetahuan dan sejarah peradaban Islam. Ia berharap semangat belajar, kreatifitas, dan kerja sama tim yang ditunjukkan para peserta dapat terus dipelihara. “Harapannya, kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan akademik dan kreatif, serta menjaga khazanah peradaban Islam,” tuturnya.

Selain lomba mading, rangkaian Hari Santri Nasional di Kutai Timur juga diisi dengan upacara peringatan, doa bersama, dan berbagai kegiatan edukatif lainnya. Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi santri untuk belajar bekerja sama, mengekspresikan kreativitas, dan mendalami ilmu agama serta sejarah Islam.

Acara puncak ini diakhiri dengan pembacaan doa, foto bersama peserta dan panitia, serta pemberian penghargaan tambahan bagi mading dengan konsep paling inovatif. Panitia berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi santri lain untuk terus berkarya dan meningkatkan pengetahuan tentang peradaban Islam.

Dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan pendidikan karakter, peringatan Hari Santri Nasional di Kutai Timur diharapkan menjadi momentum bagi generasi muda untuk menggali, mengamalkan, dan melestarikan nilai-nilai Islam, sekaligus membangun masa depan yang lebih baik. Kegiatan ini menegaskan peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter, kreativitas, dan sejarah bagi santri. (Adv)

Hotel Royal Victoria Sangatta

Related posts