SANGATTA – Sebanyak 145 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) memulai agenda Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kecamatan Muara Wahau dan Kombeng. Pelepasan peserta berlangsung di Masjid STAIS, Senin (10/11), yang dilepas langsung oleh Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim, Sudirman Latif.
Dalam arahannya, Sudirman menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat menjadikan mereka figur yang dipandang sebagai sumber pengetahuan, tanpa memandang latar belakang program studi. Ia meminta seluruh peserta menjaga perilaku, menunjukkan etika, serta menerapkan ilmu yang dimiliki selama menjalani pengabdian.
Sudirman juga membagikan pengalamannya saat mengikuti KKN pada 1988 silam. Menurutnya, kegiatan lapangan bukan sekadar menerapkan teori, tetapi menjadi ujian nyata terhadap karakter, kemampuan beradaptasi, dan kesiapan menghadapi dinamika sosial. Ia menekankan bahwa profesionalisme harus ditunjang keterampilan dan kemauan, tiga unsur yang menurutnya harus melekat pada setiap mahasiswa.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, hingga RT agar program kerja KKL tepat sasaran. Mahasiswa diminta merancang kegiatan yang realistis dan dapat diselesaikan selama dua bulan.
“Susun program yang bisa dituntaskan, jangan sampai ada yang tertinggal,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Sudirman juga menyampaikan apresiasi kepada STAIS yang dinilai telah berperan mencetak sumber daya manusia berkualitas di Kutai Timur. Banyak alumni yang kini bekerja di perangkat daerah dan menunjukkan kinerja baik.
Melalui prosesi resmi, Sudirman melepas peserta KKL yang akan ditempatkan di 11 desa. Ia berharap mahasiswa mampu menjaga nama baik kampus dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Selamat mengabdi. Jaga marwah STAIS dan tunjukkan bahwa kalian mampu membawa perubahan,” sambungnya lagi.
Acara ditutup dengan doa bersama, menandai dimulainya masa pengabdian mahasiswa STAIS selama dua bulan ke depan. Mereka dijadwalkan melaksanakan sejumlah program sosial, pendidikan dan juga pemberdayaan masyarakat di wilayah penempatan. (Adv)
