SANGATTA – Menjelang pesta demokrasi yang tidak lama lagi akan digelar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rizali Hadi meminta semua Aparatur Sipil Negara (ASN) mampu menjaga netralitas.
Mengingat, Pemilukada akan dilaksanakan pada 27 November 2024, maka semua ASN diminta untuk mentaati aturan Undang-Undang Aparat Sipil Negara (UU ASN), Peraturan Pemerintah tentang Disiplin ASN, hingga sistem manajemen ASN.
Dirinya membenarkan perihal hak ASN yang berhak memilih paslon Bupati dan Wakil Bupati Kutim yang berkontestasi pada akhir bulan nanti. Hanya saja, hal itu mesti dirahasiakan dan tidak ikut mengkampanyekan paslon.
“Benar, ASN memang memiliki hak memilih, tetapi kita tidak perlu ikut kampanyekan paslon, sebagai ASN harus tetap menjaga netralitas,” tegas ia.
Rizali juga menegaskan agar ASN tidak terlibat dalam kegiatan kampanye, tidak menggunakan atribut partai, dan tidak menunjukkan dukungan terhadap pasangan calon tertentu di media sosial.
“Jangan memposting hal-hal yang menunjukkan dukungan pada paslon, karena hal itu melanggar aturan,” jelasnya.
Mantan Kadishub itu juga menekankan bahwa jabatan di pemerintahan bersifat sementara, sedangkan masa kerja ASN bisa berlangsung hingga pensiun. Untuk itu ia meminta agar ASN tetap fokus pada pekerjaan masing-masing. Terutama dalam menjalankan tanggungjawab pada negara.
“Jika ASN M terlibat dalam politik, saya khawatir ASN akan tergilas oleh politik itu sendiri. Maka dari itu saya minta kota fokus saja dalam pekerjaan,” imbuh Sekda.
Dirinya berharap agar seluruh ASN dapat bekerja dengan baik dan profesional. Jika tanggungjawab itu dilakukan dengan semestinya, maka ia menjamin Koprs Pegawai Republik Indonesia (Kopri) Kabupaten Kutim akan terus memberikan hak pekerja.
“Bekerja saja dengan benar,
Jika ASN bekerja dengan baik dan profesional, maka Korpri akan memberikan pembelaan sepanjang itu benar,” terang Rizali yang juga menjabat sebagai Ketua Korpri Kutim itu. (Adv)
