SULSEL – Pemerintah Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, melalui PJ Bupati menggadang akan menetapkan Festival Budaya Kaluppini menjadi agenda rutin yang mesti digelar setiap tahunnya.
Hal itu diungkapkan oleh PJ. Bupati Enrekang Dr. H. Baba SE saat menghadiri pembukaan Festival Budaya Kaluppini yang digelar pada 29 Agustus hingga 1 September 2024 di Lapangan Puang Pina Desa Kaluppini.
“Pemda akan memasukan kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan,” ungkap dia, Kamis (29/8).
Seperti diketahui, giat itu mengusung tema siduppa mata, siduppa ati, sikita pattuju, soweanni to pakean tojolo, yang merupakan ajang mengangkat berbagai budaya, kuliner, permainan, drama, adat-istiadat Kaluppini.
Menurut Camat Enrekang, Festival Budaya Kaluppini adalah salah satu upaya penting untuk mempertahankan warisan budaya daerah. “Acara ini adalah cerminan dari kekayaan budaya yang kita miliki, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kades Kaluppini, Salata mengatakan kegiatan festival hadir sebagai bentuk kepedulian untuk mencegah memudarnya nilai-nilai budaya asli Kaluppini. Hal ini menurutnya dipicu dari hadirnya budaya luar yang bertolak belakang dengan budaya daerah, juga kecanggihan teknologi yang mengikis nilai sejarah.
“Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini generasi muda Kaluppini lebih mencintai dan mau belajar serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam implementasi nilai positif dari budaya Kaluppini dalam bentuk pepasan tojolo atau pesan pendahulu,” tegasnya.
Beda halnya dengan ritual delapan tahunan, festival dilaksanakan oleh pemuda dan mahasiswa atas persetujuan pemangku adat, dengan menampilkan kebiasaan-kebiasaan budaya Kaluppini yang mulai jarang dilaksanakan, sementara pesta adat delapan tahunan murni ritual adat.
“Slalah satu yang ditonjolkan dalam kegiatan ini yaitu penampilan drama panjang terkait proses kehidupan manusia sejak dikandung sampai menikah yang terdiri dari 13 parallu tau (13 ritual yang harus dilalui oleh setiap orang sejak dalam kandungan sampai menikah),” jelasnya.
Selain itu festival juga menampilkan beberapa alat musik asli Kaluppini, permainan tradisional serta makanan tradisional yang sudah jarang dibuat.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Mitra Fahruddin turut mengapresiasi Festival Budaya Kaluppini yang dilaksanakan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Kaluppini (IPMK) yang bekerjasama dengan masyarakat adat Kaluppini.
Kegiatan ditutup dengan syukuran penyembelihan hewan untuk dimakan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan memohon keberkahan dari kegiatan festival.