SANGATTA – Malam di Lapangan Panahan Stadion Kudungga, Kutai Timur (Kutim) berubah menjadi lautan emosi saat Jejak Patah Hati Fest 2025 hari pertama digelar, Sabtu (25/10/2025). Ribuan penonton larut dalam musik dan nyanyian meski hujan deras mengguyur di tengah penampilan pamungkas Juan Reza.
Sejak sore, suasana di area konser sudah penuh antusias. Begitu pintu dibuka pukul 16.00 WITA, penonton sudah memadati lapangan. Mereka datang bersama teman, pasangan, hingga keluarga untuk menyaksikan deretan musisi yang tampil di bawah tema “Jejak Patah Hati”.
Panggung dibuka oleh Khrisna Band pukul 16.35 WITA yang berhasil menghipnotis para penonton lewat lagu-lagunya. Setelah itu, Coldhaven menghadirkan nuansa pop sebelum jeda Isoma pukul 17.20 WITA.
Usai istirahat, suasana berubah hangat lewat Tarian Tradisional oleh siswa SMA Negeri 2 Sangatta Utara pukul 18.45 WITA, memberikan sentuhan budaya di tengah festival modern.
Pukul 19.40 WITA, giliran Shinta Gisul yang menghidupkan kembali energi penonton dengan lagu-lagu koplo.
Puncak keriuhan terjadi saat Ratna Antika tampil pukul 20.30 WITA. Musik dangdut koplo yang dibawakannya membuat seluruh lapangan bergoyang. Ribuan penonton ikut bernyanyi dan bergoyang.
Suasana semakin memanas ketika Juan Reza naik ke panggung sekitar pukul 21.40 WITA, membawakan deretan lagu hitsnya seperti Ubur-ubur Ikan Lele, Pica-pica, dan Pica-pica 2. Aksi panggungnya yang energik membuat penonton larut dalam euforia dan ikut bernyanyi bersama.
Di tengah penampilannya, hujan deras tiba-tiba mengguyur lokasi. Namun itu tidak membuat para penonton beranjak. Justru lewat lagu andalannya Tabola Bale, sorakan semakin menggema. Ribuan penonton tetap bertahan, bernyanyi dan melompat di bawah derasnya hujan.
Salah satu penonton, Tio, mengaku memilih tetap di tempat. “Pas hujan turun malah makin seru. Kapan lagi bisa dapet Juan Reza di Sangatta,” ujarnya.
Sekira pukul 22.40 WITA, acara resmi ditutup. Hujan masih mengguyur deras, namun penonton bertahan sejenak untuk menikmati momen terakhir. Adv
