SANGATTA-Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menegaskan pentingnya membangun agroindustri kelapa sawit secara mandiri guna mendongkrak perekonomian daerah.
Hal itu disampaikan Mahyunadi dalam dialog bertema “Peluang Pengembangan Agroindustri untuk Meningkatkan Perekonomian Daerah” di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Jumat (23/5).
Mahyunadi menyoroti ketergantungan Kutai Timur terhadap benih sawit dari luar daerah, terutama Sumatera, meskipun provinsi ini memiliki lebih dari 1 juta hektare lahan sawit. “Sudah lebih dari 20 tahun sawit ditanam, tapi belum ada satu pun benih yang berasal dari daerah ini sendiri. Ini tantangan besar bagi kita,” ujarnya.
Ia mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutim untuk mengembangkan riset benih sawit lokal. Pemerintah, kata Mahyunadi, siap mendukung pengelolaan lahan riset jika ada usulan konkret. “Silakan ajukan, kami siap mendukung,” tegasnya.
Mahyunadi juga membuka peluang kolaborasi antara pemda, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha untuk mendirikan industri benih sawit berbasis sumber daya lokal. Menurutnya, kesuksesan pengembangan agroindustri bergantung pada aksi nyata, bukan sekadar wacana.
“Jangan hanya semangat saat diskusi. Keluar dari ruangan ini harus sudah punya konsep dan mindset yang jelas,” pungkasnya.