SANGATTA- Sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada importir, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) H M Agus Hari Kesuma (AHK) menyoroti pentingnya program ketahanan pangan di kabupaten ini.
Menurutnya, Kutim yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perikanan tidak boleh terus bergantung pada hasil impor. Kata dia, Kutim bisa menjadi garda depan dalam pencapaian kemandirian pangan nasional dengan memaksimalkan potensi lokal.
“Kita harus berupaya mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Dengan memperkuat sektor pertanian dan perikanan lokal, Kutim dapat berperan dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional,” kata dia.
Selain ketahanan pangan, AHK juga menekankan pentingnya kemandirian energi sebagai salah satu pilar dalam pembangunan daerah. Kutim, lanjut ia, yang kaya akan potensi sumber energi terbarukan, diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian energi yang diinginkan pemerintah pusat.
“Kita punya sumber daya energi terbarukan yang melimpah. Pemanfaatan sumber energi ini akan menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor,” ujarnya.
Ketahanan pangan, kata dia, merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, terutama di tengah situasi perubahan iklim dan krisis pangan global. Terutama untuk masyarakat di 18 kecamatan se-Kutim.
“Kita harus menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan merata bagi seluruh masyarakat khususnya di Kutim,” tegasnya. (Adv)