SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan rapat konsultasi publik pembangunan berkelanjutan desa atau kelurahan tahun anggaran (TA) 2025, yang dilaksanakan di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim pada Rabu (6/11) pagi.
Agenda itu melibatkan masing-masing perwakilan dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. Pertemuan ini mengundang kedua kepala desa, perangkat desa, BPD, LPM, tokoh adat, karang taruna, PKK, kepala dusun, hingga RT setempat.
Pemerintah Kutim berkomitmen akan memperkuat ekonomi kerakyatan dan mewujudkan kemandirian desa. Upaya ini diwujudkan melalui program pembangunan desa berkelanjutan yang diluncurkan dengan fokus pada pembangunan objek strategis. Hal itu dijelaskan oleh Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutim, Trisno.
“Bahkan program ini dirancang untuk mendorong desa menjadi lebih unggul dan mandiri dalam jangka waktu 10 tahun,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan program ini telah dimulai pada 2024 ini, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1 miliar per desa. Sehingga pada 2025 mendatang ia memperkirakan anggaran itu akan meningkat dua kali lipat.
“Kemudian, tahun depan estimasi anggarannya akan bertambah jadi Rp 2 miliar per desa,” tambah ia.
Lebih lanjut, kata dia, peningkatan anggaran ini diharapkan dapat memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan mengembangkan ekonomi masyarakat desa. Program ini memiliki dua fokus utama, yaitu penguatan APBDes untuk kemandirian desa dan penguatan ekonomi kerakyatan.
“Maka dari itu, program tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kelembagaan ekonomi desa agar lebih berkelanjutan,” beber ia.
Kata Trisno, agar memastikan program berjalan efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat, maka Pemkab Kutim akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan desa. Sehingga dalam pengelolaannya mampu berjalan sesuai koridor.
“Semoga program ini bisa menjadi usulan yang membuat masyarakat bisa sadar dengan program jangka panjang untuk desa-desa,” harap ia. (Adv)