SANGATTA – Dalam upaya mengejar target capaian pembangunan, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Penyelenggaraan Administrasi Kecamatan untuk Triwulan Ill /2024, yang dilakukan pada Jumat (1/11) di Room Oasis, Aston Hotel dan Convention Samarinda.
Rapat ini melibatkan seluruh seluruh Camat yang ada di 18 kecamatan se-Kabupaten Kutim. Beberapa poin menjadi aspek vital yang dibahas. Pjs Bupati Kutim H M Agus Hari Kesuma menjadi penyimak para camat dalam menuntaskan tugasnya.
Saat membuka kegiatan, Pjs bupati menegaskan perihal pentingnya membangun koordinasi pemerintahan kecamatan, seperti persiapan jelang pemilihan kepala daerah (pilkada), evaluasi program strategis lain yang diprioritaskan hingga akhir tahun, evaluasi kinerja camat, hingga hal-hal yang memerlukan perhatian di sejumlah kecamatan terutama area pedalaman.
“Rakor ini merupakan momentum evaluasi sekaligus konsolidasi program kerja di tingkat kecamatan,” ungkapnya.
Agus juga menyampaikan rakor ini menjadi kesempatan bagi para camat untuk menilai capaian kinerja sekaligus mempersiapkan langkah-langkah baru di November 2024.
“Karena kita harus siap menghadapi tantangan Pilkada dan memitigasi potensi konflik sosial, terutama di wilayah batas kabupaten,” tegas ia.
Ia mencontohkan wilayah batas Kutim-Bontang merupakan salah satu daerah yang dianggap rawan Pilkada. Ia menyebut Desa Sidrap yang kerap kali menjadi polemik di perbatasan daerah.
Tidak hanya itu, Pjs bupati juga mengarahkan camat untuk fokus pada penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akurat. Khususnya, perhatian diberikan kepada Dusun Sidrap yang berpotensi menimbulkan permasalahan administratif terkait pemilih ganda.
Dalam kesempatan tersebut, rakor juga membahas pembangunan fasilitas pendukung di area perbatasan. Pjs Bupati Kutim menugaskan Camat Teluk Pandan dan Camat Kombeng untuk melakukan survei lokasi yang direncanakan sebagai tempat pembangunan rest area di perbatasan Kutai Kartanegara dan Berau. Rest area ini direncanakan untuk memfasilitasi transportasi lintas wilayah. (Adv)