Asisten Ekobang Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Kampung Iklim

SANGATTA – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) H M Agus Hari Kesuma yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang), Zubair membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas kampung iklim dan peningkatan ketaatan pelaku usaha dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai upaya penurunan gas rumah kaca di Jatra Hotel Balikpapan pada Jumat (25/10).

Agenda ini merupakan garapan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik sebagai warisan generasi mendatang.

Pemkab Kutim mengaku akan terus melakukan berbagai upaya serta langkah strategis melalui terobosan mau pun inovasi yang dilaksanakan dalam program pembangunan daerah.

Read More

Saat membuka acara, Asisten Ekobang Pemkab Kutim Zubair mengatakan program kampung iklim (Proklim) menjadi salah satu bagian dari upaya untuk terus meningkatkan ketahanan masyarakat, akibat dampak fenomena perubahan iklim yang terjadi.

“Itu juga diketahui menjadi salah satu ancaman nyata bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Beberapa waktu yang lalu kita melihat beberapa wilayah mengalami musibah yang diakibatkan oleh perubahan iklim, mulai dari angin kencang, hujan yang cukup deras dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hal ini harus menajdi konsentrasi kita bersama,” ucap mantan Kepala Balitbang Kutim itu.

Terpisah, Plt Kepala DLH Kutim, Dewi mengatakan, kegiatan yang menghadirkan lima narasumber yang berasal dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan DLH Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), itu diikuti sebanyak 140 peserta yang terbagi menjadi dua kelas.

Masing-masing 92 orang mengikuti Bimtek peningkatan kapasitas pelaku usaha dan perlindungan lingkungan hidup. Sisanya mengikuti peningkatan kapasitas masyarakat di lokasi kampung iklim dan dunia usaha untuk mendukung target capain kampung iklim di Kutim.

“Maka hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan kampung iklim,” imbuhnya.

Ia menuturkan dengan melakukan usaha yang lebih patuh dan taat peraturan lingkungan serta berkomitmen untuk terus mengurangi emisi gas rumah kaca termasuk melakukan kewajiban sanksi.

“Selain untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mencapai target keberlanjutan lingkungan,” tutup ia. (Adv)

Hotel Royal Victoria Sangatta

Related posts