SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menyabet penghargaan Rekor MURI, dengan Sajian Ikan Tuna masak sambal bawang tiwai (bawang dayak), sebanyak 1.025 porsi, yang digelar di Lapangan Heliped Area Bukit Pelangi pada Selasa (1/10).
Kegiatan yang merupakan gagasan dari Chef Joko Utoro itu menghadirkan juri kenamaan, yakni Chef Juna dan Chef Axhiang, yang sekaligus dirangkai dengan Festival Kuliner, yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kutai Timur (Dispar Kutim)
Festival kuliner ini diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk Wonderful Indonesia, Indonesian Chef Association (ICA) dan lainnya.
Ketua panitia Chef Joko Utoro menjelaskan, festival kuliner ini bertujuan untuk mempromosikan masakan lokal. Salah satunya memasak sambal ikan tuna khas Kutim secara massal. Dalam konfrensi pers yang digelar di Hotel Royal Victoria Sangatta, pada Senin (30/9), Joko juga menurutkan pihak juga berupaya untuk membranding menu yang belum ada di wilayah manapun.
“Apa lagi bawang tiwai ini memiliki tekstur dan punya cirikhas berbeda. Untuk itu kami membuat sesuatu yang berbeda,” jelasnya.
Seiring dengan perjlanan waktu, lanjut Joko, gagasan ini sudah dia pikirkan sejak tiga tahun yang lalu. Atas dasar inisiatifnya, ia berupaya untuk membranding menu ini menjadi makanan khas Kutim.
“Kegiatan ini sekaligus momentum menyambut Hari Jadi ke-25 Kutai Timur. Kami memilih 1.025 porsi dengan angka kelahiran kabupaten ini. Dimana angka 10 merupakan bulan Oktober yang merupakan hari jadi dan 25 itu adalah usia Kutim,” beber ia.
Di tempat yang sama, Chef Juna menekankan pentingnya pengembangan kuliner lokal agar dapat berkembang sehingga bisa dikenal kalangan luas. Pasalnya, menurut ia, resep tradisional merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dipromosikan agar lebih familiar hingga skala internasional.
“Kuliner lokal mesti dikenalkan ke dunia, agar bisa lebih dikenal itu mesti duduk bareng bersama pemerintah, ini juga merupakan tugas dubes di setiap negara. Sehingga potensi keunikan kuliner Indonesia bisa diketahui banyak orang,” imbuh ia.
Hal senada juga didukung oleh alumni Master Chef Indonesia 4, Chef Axhiang. Ia mengapresiasi penuh kegiatan ini. Menurutnya, hal ini bisa menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang inovasi dalam masakan.
“Saya sangat menghargai upaya untuk mempertahankan keaslian cita rasa lokal, saya harap giat seperti ini mampu meningkatkan minat wisata kuliner serta mendukung promosi pariwisata dan budaya daerah. Maka kota semua perlu mendorong promosi wisata kuliner dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tambah dia.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutim Nurullah juga mengapresiasi penuh festival kuliner sekaligus pemecahan MURI ini. Ia menyebut ide ini merupakan gagasan Chef Joko yang mengajak sinergitas pada pemerintah daerah.
“Semoga saja masakan ikan tuna sambal bawang tiwai ini bisa jadi brand masakan khas Kutim dan bisa dikenal,” ujarnya.
Untuk diketahui, peserta dalam pemecahan rekor merupakan dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) tingkat kecamatan hingga kabupaten.