SANGATTA – Kontestasi politik kian memanas, hal itu nampak dilakukan oleh seluruh pasangan calon (Paslon) dari setiap daerah. Termasuk yang dilakukan oleh pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Salah satu agenda yang digelar yakni pelantikan tim pemenangan Isran-Hadi yang dilaksanakan di Gedung Buana Mekar Sangatta pada Sabtu (28/9) sore.
Nampak hadir sederet tokoh politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, influencer serta masyarakat Kutai Timur (Kutim).
Diungkapkan oleh Ketua Panitia Pelantikan Tim Pemenangan Isran-Hadi Kutim, Pandi Widiarto membeberkan tujuan pagelaran giat tersebut. Menurutnya, agenda ini melibatkan hingga 500 simpatisan. Pihaknya juga berharap agar Isran-Hadi dapat kembali melanjutkan kepemimpinan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Mewakili anak muda kami sangat berharap agar kepemimpinan Kaltim dapat kembali dipegang oleh pasangan yang berpengalaman dan berintegritas,” ungkapnya dalam sambutan.
Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi Kutim, Ordiansyah menuturkan tim pemenangan yang dibentuk bukan hanya kelompok yang memenangkan pasangan Cagub-Cawagub. Namun juga hal itu merupakan tanggungjawab jawab bersama.
“Tidak ada sosok yang lebih tepat untuk menjadi gubernur lima tahun ke depan selain beliau. Apa yang sudah diperbuat sangat bermanfaat. Seperti beasiswa yang kian meningkat selama masa jabatan Isran-Hadi. Juga peningkatan infrastruktur, nelayan, UMKM, juga memastikan IKN tetap ada di Kaltim,” imbuh ia.
Ordi juga menegaskan bahwa pemindahan IKN merupakan penghargaan bagi masyarakat daerah. Pasalnya, IKN merupakan sebuah keadilan hidup berbangsa. Ia juga memastikan bahwa Isran memiliki jalinan komunikasi baik dan bernyali tinggi.
“Isran juga pernah memenangkan hak daerah saat dicurangi perusahaan asing raksasa. Ini menandakan beliau sangat berpengalaman. Kita melihat program yang digalakkan sangat menyentuh masyarakat,” jelas ia.
Saat menyampaikan sambutannya, Isran Noor meminta pada masyarakat agar memiliki keyakinan yang kuat. Ia memastikan tidak ada pemenang yang berhasil karena politik uang atau money politic.
“Saya tidak pernah takut akan lawan yang bermain uang di dunia politik. Money politic adalah kejahatan politik, saya yakin hal seperti itu tidak akan mendapat restu dari tuhan. Selama kita melakukan kebaikan, jangan takut.
Ada beberapa hal yang mesti dihindari, pertama tidak boleh memfitnah, tidak boleh menjelekkan lawan serta jangan menghina. Kita hanya boleh berbicara fakta dan data,” pungkasnya.