SANGATTA — Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur (Kutim) memperkuat kapasitas keamanan siber daerah dengan menggelar pelatihan dasar bagi anggota Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT), Senin (17/11) di Ruang Rapat Diskominfo area Perkantoran Bukit Pelangi.
Pelatihan menghadirkan pemateri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Muhammad Rais Fajarhuda, yang membawakan materi terkait konsep dasar keamanan siber, potensi ancaman, serta langkah awal penanganan insiden.
Sebanyak 15 anggota CSIRT dari berbagai perangkat daerah terlibat dalam kegiatan ini. Komposisi tim tersebut menjadi pondasi awal dalam membangun sistem respon insiden yang lebih sigap, terkoordinasi serta berbasis prosedur.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar H Siburian menjelaskan perihal pentingnya pemahaman awal mengenai fungsi dan mekanisme kerja CSIRT.
“Seluruh anggota perlu memahami peran dan alur kerja saat terjadi insiden siber. Pengetahuan dasar ini akan menentukan kecepatan dan ketepatan respons kita di lapangan,” ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan, pelatihan ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini, sinkronisasi peran serta koordinasi antarperangkat daerah. Ia berharap penguatan kapasitas ini berlanjut melalui pelatihan rutin setiap tahun.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal sebelum kita masuk ke pelatihan lanjuta yang lebih teknis. Semoga bermanfaat dan semakin meningkatkan kemampuan tim dalam menjaga keamanan sistem informasi daerah,” tutup ia. (Adv)
