Akses Kesehatan Warga Perbatasan Didorong Lewat Kolaborasi Kutim dan Berau

SANGATTA – Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta memperluas jangkauan dan pemerataan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Berau, kedua pemerintah daerah sepakat menjalin kerja sama lintas kabupaten di bidang pelayanan kesehatan.

Kerja sama ini bertujuan memastikan masyarakat yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan tetap mendapatkan pelayanan yang layak, cepat dan terarah. Keterbatasan fasilitas kesehatan di wilayah perbatasan membuat sinergitas kedua daerah menjadi langkah strategis untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini dirasakan masyarakat.

Kesepakatan tersebut juga dilandasi oleh semangat sinergi, efisiensi dan kemanfaatan bersama sesuai dengan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya terkait pelayanan publik dan penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Sumarno menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah konkret untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan di wilayah terpencil.

“Kami ingin memastikan masyarakat di wilayah perbatasan mendapatkan layanan yang sama baiknya seperti di pusat kota. Ini menjadi komitmen kami untuk terus mendorong pemerataan pelayanan,” beber ia.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menekankan bahwa kerja sama ini nantinya akan difokuskan pada peningkatan fasilitas, pemenuhan tenaga kesehatan, serta mekanisme rujukan lintas daerah agar pelayanan dapat berjalan lebih efektif dan tidak terhambat jarak.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Berau menilai langkah ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini tinggal dalam keterbatasan akses. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di kedua wilayah.

Kerja sama antardaerah ini diharapkan menjadi contoh koordinasi efektif dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih responsif di kawasan perbatasan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. (Adv)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *