Ekonomi RI Diprediksi Melambat Jadi 4,8 Persen, Daerah Diminta Waspada

JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 diperkirakan melambat menjadi 4,8 persen, menurut hasil jajak pendapat Reuters terhadap 26 ekonom. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada kuartal pertama tahun ini yang berada di angka 4,87 persen.

Perlambatan ini dipicu oleh stagnasi konsumsi rumah tangga, yang selama ini menyumbang lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain itu, tingginya angka pengangguran muda juga turut menekan perputaran ekonomi masyarakat.

Menanggapi kondisi ini, pemerintah pusat telah menggelontorkan stimulus fiskal senilai lebih dari Rp24 triliun sejak Juni 2025. Bantuan ini mencakup subsidi transportasi dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk meningkatkan daya beli masyarakat menjelang peringatan HUT ke-80 RI.

Read More

Bank Indonesia juga telah menurunkan suku bunga acuan sebagai respons terhadap tekanan pertumbuhan, guna menjaga stabilitas pasar serta mendorong konsumsi dalam negeri.

Sejumlah pengamat menilai bahwa target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di akhir tahun tampaknya sulit terealisasi jika tren perlambatan ini terus berlanjut.

Sementara itu, pemerintah daerah, termasuk di Kalimantan Timur, diimbau untuk mewaspadai dampak lanjutan dari perlambatan ekonomi, seperti menurunnya daya beli masyarakat, lesunya sektor UMKM, dan potensi kenaikan angka pengangguran, terutama di kalangan usia produktif.  

Rangkuman Fakta Penting:

• Prediksi pertumbuhan kuartal II 2025: 4,8%

• Pertumbuhan kuartal I 2025: 4,87%

• Kontribusi konsumsi rumah tangga: lebih dari 50% dari PDB

• Stimulus pemerintah: Rp24 triliun sejak Juni 2025

• Kebijakan Bank Indonesia: penurunan suku bunga acuan

• Target pertumbuhan akhir tahun: 8% (diragukan tercapai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *