Festival Sekerat 2025: Langit Kutai Timur Dibuka untuk Paralayang, Harapan Baru Wisata dan Anak Muda Lokal

Sekerat, Kutai Timur-Di bawah langit biru yang membentang luas, Desa Sekerat mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, olahraga dirgantara paralayang menghiasi udara pesisir Kalimantan Timur dalam Festival Sekerat 2025. Bukan sekadar atraksi wisata, kegiatan ini menjadi simbol lahirnya harapan baru. Menjadikan Sekerat sebagai destinasi paralayang nasional, bahkan internasional.

Festival yang digelar selama sepekan ini menampilkan berbagai agenda budaya, kuliner, dan hiburan rakyat. Namun salah satu magnet terkuatnya adalah atraksi terbang tandem di Bukit Dusun Mampang, spot baru yang langsung mencuri perhatian para atlet dan pengunjung.

Turut hadir Ike Ayu Wulandari, atlet paralayang profesional asal Jawa Timur. Sejak 18 Juli, ia dan tim sudah menjajal udara Sekerat. Kesan pertamanya begitu kuat.

Read More

“Tempat ini luar biasa. Hampir memenuhi standar nasional. Hanya perlu sedikit penyesuaian di area landing agar bisa digunakan untuk lomba tingkat Kalimantan,” ujarnya antusias.

Menurut Ike, medan terbang di Bukit Dusun Mampang sangat menjanjikan, dengan pemandangan laut, hutan tropis, dan arah angin yang relatif stabil. Namun lebih dari itu, ia membawa pesan penting untuk anak-anak muda lokal.

“Orang bilang paralayang olahraga mahal dan ekstrem. Menurut saya itu keliru. Ini bisa jadi hobi yang dibayar. Kalau sudah di level tinggi, bisa jadi pilot tandem wisata. Bahkan pekerjaan tetap. Semua orang bisa coba, termasuk anak-anak muda Sekerat,” katanya dengan penuh semangat.

Festival ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga edukasi publik tentang dunia dirgantara. Ike menekankan pentingnya penyelenggaraan event semacam ini sebagai jembatan antara masyarakat dan olahraga udara.

“Kegiatan seperti ini bisa menginformasikan ke seluruh Indonesia bahwa Sekerat punya potensi besar. Festival ini sekaligus jadi media promosi pariwisata Kutai Timur,” tambahnya.

Paralayang: Investasi Wisata Udara Jangka Panjang

Arman Mando, anggota Tim Terpadu Wisata Dirgantara Desa Sekerat, menyebut paralayang bukan hanya atraksi sesaat. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengembangkan sektor wisata berbasis potensi alam lokal.

“Geografis Sekerat sangat ideal. Bukit Dusun Mampang memiliki ketinggian 250 meter cukup untuk standar nasional, dan bisa dikembangkan menjadi 350 meter untuk kelas internasional ke depannya,” jelas Arman.

Namun, menurutnya masih ada pekerjaan rumah. Infrastruktur perlu ditingkatkan agar layak menjadi venue tetap.

“Kita perlu akses jalan yang lebih baik ke titik take off, serta fasilitas landasan yang sesuai standar. Ini penting untuk keamanan dan kenyamanan penerbang,” lanjutnya.

Pemerintah Kabupaten Tunjukkan Komitmen

Dukungan juga datang dari Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang hadir langsung di lokasi. Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti berbagai usulan yang muncul selama festival.

“Potensi Sekerat ini luar biasa. Dengan alam yang indah dan geografis yang mendukung, paralayang sangat cocok dikembangkan di sini. Pemerintah akan mempelajari semua masukan dari para atlet dan komunitas, dan kami berkomitmen untuk mendukung realisasinya,” ujar Bupati.

Terbang Tandem: Merasakan Langit Sekerat dari Dekat

Sebagai awak media PerspektifKaltim.com, saya pun tak ingin melewatkan kesempatan langka ini. Terbang tandem adalah cara terbaik memahami olahraga ini dari dalam. Sebelum lepas landas, instruktur memberikan pembekalan singkat mulai dari posisi duduk, teknik lepas landas, hingga prosedur pendaratan.

Lalu, kami mengudara.

Angin menyentuh wajah, bumi tampak mengecil, dan garis pantai terlihat seperti lukisan. Sensasi melayang berbekal parasut saja membuat saya benar-benar mengerti mengapa banyak orang jatuh cinta pada paralayang.

Lebih dari sekadar adrenalin, terbang di Sekerat adalah pengalaman spiritual. Menyatu dengan alam, merasakan kebebasan, dan melihat tanah Kalimantan dari sudut pandang yang tak biasa dari langit.

Festival Sekerat 2025 telah membuka mata banyak pihak. Pemerintah, warga lokal, hingga wisatawan. Bahwa potensi wisata tidak hanya berada di darat dan laut, tetapi juga di langit.

Dengan kolaborasi semua pihak dari atlet profesional, pemerintah daerah, hingga masyarakat. Bukan mustahil dalam waktu dekat, Sekerat akan masuk peta paralayang Indonesia. Bahkan dunia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *