SANGATTA – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) Jimmy melaksanakan reses di sejumlah titik di Sangatta selama beberapa hari. Dalam kesempatan itu, Politisi PKS ini menerima banyak keluhan dan serapan aspirasi dari masyarakat.
Wilayah pertama yang disambangi Jimmy adalah Gang Taruna Jalan Diponegoro Sangatta Utara pada Minggu (17/11) lalu. Acara ini disambut hangat oleh warga yang hadir untuk menyampaikan aspirasi terkait berbagai isu kebutuhan dasar dan pembangunan daerah.
Selama reses, Jimmy mengutamakan pendengaran terhadap berbagai permasalahan yang disuarakan warga, terutama menyangkut kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan, keterbatasan akses air bersih, kurangnya penerangan jalan, hingga kebutuhan sarana olahraga.
“Kami menghargai kepercayaan warga yang datang untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka secara langsung,” tuturnya.
Hal ini menurutnya merupakan cara untuk menunjukkan harapan besar masyarakat kepada pemerintah. Dirinya berkomitmen untuk menjadikan aspirasi ini sebagai prioritas dalam pembahasan di dewan. Dirinya pun menekankan pentingnya reses sebagai media komunikasi efektif antara masyarakat dan pemerintah, di mana para wakil rakyat bisa memperoleh data dan masukan yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan di tingkat legislatif.
“Saya rasa suara warga yang diterima melalui reses akan menjadi landasan kuat dalam perencanaan dan evaluasi program pembangunan daerah. Insya Allah apa yang disampaikan akan kami selesaikan dan segera dikoordinasikan untuk ditindaklanjuti,” janji Jimmy.
Titik selanjutnya, Jimmy juga menggelar reses di Jalan Kalimutu Kecamatan Sangatta Utara. Diantaranya yang ditanyakan ialah persoalan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sejumlah warga di wilayah itu memiliki usaha produksi rumahan. Baik berbentuk makanan, kerajinan, dan menjahit. Namun diketahui masyarakat kerap terkendala sejumlah hal diantaranya modal usaha, alat dan pelatihan.
Sementara itu, Anggota DPRD Jimmy mengajak masyarakat agar kreatif dalam hal apapun. Di daerah lain, lanjutnya, banyak ditemui usaha rumahan termasuk barang daur ulang.
“Kita mesti kreatif. Menurut saya, hal apa pun saja bisa menjadi uang. Tinggal bagaimana kita bisa kreatif. Contoh seperti membuat kue, ternak, pelihara ikan atau apa saja,” jelas Ketua Dewan.
Dia juga mengaku sangat mendorong pelku UMKM agar dapat terus dikembangkan di kabupaten ini. Pasalnya, kata dia, UMKM merupakan salah satu wadah mengembangkan ekonomi dan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Sejauh ini kita lihat pemerintah tengah gencar promosikan UMKM baik tingkat daerah bahkan ke luar negeri. Kami sangat mendukung dan akan kawal hal ini,” tegasnya.
Ia meminta masyarakat untuk mengajukan bantuan apa pun, termasuk upaya pengembangan SDM layaknya pelaksanaan pelatihan. Ia juga menilai hal-hal yang menjadi sorotan warga masih tergolong normatif.
“Semua dapat teratasi dan dianggap rasional. Apalagi, apa yang dibutuhkan semua untuk kepentingan masyarakat. Karenanya hal mendasar seperti infrastruktur, drainase, UMKM, dan lainnya tentu akan kami usahakan semaunya. Termasuk ada yang meminta beasiswa,” imbuh Jimmy.
Untuk membantu mengembangkan UMKM, Jimmy juga akan terus mendorong seluruh toko waralaba dapat bekerjasama dengan pelaku UMKM lokal. Pelaku usaha di kabupaten ini juga, menurutnya sudah memahami standard kelayakan barang edar.
“Hasil produksi UMKM Kutim ini sudah layak diedarkan di toko modern. Bahkan, beberapa sudah tersebar ke luar negeri. Artinya, tak ada alasan bagiku Toko Modern untuk menolak ataupun sejenisnya terhadap usaha rumahan masyarakat,” pintanya.
Kemitraan penting dilakukan oleh pelaku usaha toko swalayan kepada para UMKM. Selain membantu mendongkrak perkembangan UMKM, pelaku usaha toko swalayan juga bisa mendapat keuntungan yang seimbang.
“Selain dari pemasok, pemilik atau pengelola toko swalayan dapat mengadakan suatu kerja sama dengan para pelaku UMKM,” ujarnya. (Adv)