SANGATTA – Bencana kebakaran kerap terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), melihat hal itu, Penjabat (Pjs) Bupati Kutim, Agus Hari Kusuma (AHK) menekankan agar petugas pemadam kebakaran (Damkar) diberi bekal ilmu lebih mendalam.
AHK menjelaskan perihal pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga Damkar dalam mengantisipasi dan menangani permasalahan kebakaran di kabupaten ini.
Pasca disahkannya Peraturan Daerah (Perda) terkait pencegahan dan penanganan kebakaran serta bencana, ia mengatakan bahwa penanganan kebakaran tidak hanya tentang memadamkan api, tetapi juga mencakup proses penyidikan yang lebih cermat mengenai penyebab kebakaran. Sehingga dapat diselesaikan dengan mudah. Dia juga ingin agar petugas Damkar bisa dilatih untuk memiliki kemampuan investigasi yang lebih mendalam.
“Misalnya dengan meneliti apakah kebakaran terjadi karena faktor kelalaian dari pihak tertentu atau kerusakan teknis, seperti korsleting listrik atau masalah pada alat masak yang digunakan warga,” jelasnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, kebakaran bukan hanya soal pemadaman. Para petugas harus punya keterampilan lebih dalam penyidikan sebab-sebab kebakaran agar penanganannya benar-benar akurat dan sesuai dengan standard.
“Kalau penyebabnya karena korsleting listrik, misalnya, kita perlu kerjasama dengan PLN untuk memastikan keamanan instalasi di kalangan masyarakat,” imbuh AHK.
Kadispora Kaltim ini juga menyoroti kasus-kasus kebakaran yang kerap disebabkan oleh peralatan rumah tangga, seperti kompor atau instalasi listrik yang rusak. Menurutnya, masyarakat tidak bisa langsung disalahkan tanpa ada penyelidikan yang menyeluruh. Untuk itu, Agus menyarankan agar petugas PMK diberikan pelatihan khusus di luar negeri, seperti Jepang atau Amerika.
“Ini semua untuk meningkatkan profesionalisme dalam menangani dan menyelidiki penyebab kebakaran,” tegasnya. (Adv)